Kamis, 21 Juni 2012

Evaluasi Kinerja Mata Kuliah Pedagog


Terimakasih saya ucapkan kepada Ibu Filia Dina Anggaraeni yang telah bersedia untuk berbagi ilmu bersama kami. Banyak pelajaran yang bisa saya petik dari perkuliahan ini,salah satunya adalah belajar untuk menjadi guru yang baik. Banyak suka dan suka selama perkuliah ini,saya pribadi menyadari duka yang saya rasakan itu diakibatkan kelalaian saya sendiri.
Kesan
Kesan yang saya rasakan selama perkuliahan ini adalah enam bulan melakukan perkuliahan tetapi kita bisa menyelamatkan puluhan bahkan ratusan pohon (Re : Go Green ). Ya,karena selama perkuliah menggunakan metode pembelajaran e-learning. Terima kasih ibu sudah mengajarkan banyak hal tentang ini semoga perkuliahan-perkuliahan pada nyusul menyelamatkan bumi.
Kritik
Secara keseluruhan saya sudah merasa nyaman,tugasnya oke,kuliahnya oke,dosennya juga oke. Hanya saja masalahnya di diri saya yang menunda-nunda pekerjaan makanya jadi kewalahan.
Pesan
Tetap berkarya dan selalu melakukan yang lebih baik ya bu ke depannya.
Untuk teman-teman perjuangan di MK.Pedagogi ini terimakasih buat kerja samanya,semoga kita mendapatkan nilai yang terbaik. Jangan sampai ilmu itu mati di tangan kita berbagilah dengan teman-teman yang lain yang belum sempat menikmati kuliah ini karena dengan berbagi ilmu itu akan bertambah =)

Minggu, 17 Juni 2012

UAS MK.Paedagogi T.A 2011-2012

Kamis, 14 Juni 2012

Review Presentasi Micro Teaching

KELOMPOK 7

Pertanyaan dan Jawaban Presentasi 
REZA YOGA 
1. Manfaat bagi kelompok adalah mendapatkan praktek lapangan sedangkan ada anggota yang tidak ikut dalam praktek micro teaching, bagaimana kelompok menanggapi hal tersebut? 
Jawab:
Manfaat bagi kelompok seperti yang dipaparkan sebelumnya bukan sekedar manfaat saat melakukan praktek micro teaching secara langsung, melainkan dalam pelaksanaan perencanaan, observasi, melakukan micro teaching, dan juga pembuatan laporan. Selain itu, anggota kelompok yang datang juga ada berbagi pengalaman (sharing) dengan anggota-anggota kelompok lainnya yang berhalangan hadir. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ini memang benar manfaat bagi semua anggota kelompok, meskipun ada anggota yang berhalangan untuk hadir. 

2. Apakah tidak masalah dalam pelaksanaan microteaching jumlah anak adalah 3 orang sedangkan jumlah pengajar banyak? 
Jawab:
Sebenarnya video yang ditampilkan hanyalah video pertemuan kedua. Kami melakukan pertemuan pertama dan pertemuan kedua dimana di pertemuan pertama setiap satu peserta didik dibimbing oleh satu pendidik. Memang di pertemuan kedua kami melakukan seperti yang didokumentasikan, tetapi hal tersebut menurut kelompok tidak terlalu ada masalah karena kami dapat mencairkan suasana yang awalnya cukup kaku menjadi “Fun” bagi peserta didiknya. Selain itu, peserta didik yang semakin aktif di pertemuan kedua ini membuat kami sangat senang dan enjoy dalam mengajarkan micro teaching. 

RAJA MASPIN
1. Apakah manfaat pelaksanaan micro teaching bisa langsung bermanfaat bagi peserta didik? 
Jawab:Mungkin kalau manfaat langsung kami kurang tahu, tetapi kami berusaha membantu peserta didik untuk lebih mengetahui, lebih mengenal, dan lebih mengerti bahasa Inggris atau istilahnya “menanam benih terlebih dahulu”.

OLGA SEPTANIA
1. Bagaimana dengan ongkos seperti yang tertulis dalam slide presentasi? 
Jawab:
Mengenai ongkos termasuk dalam perencanaan kami, tetapi kenyataannya kami tidak menggunakan ongkos sebanyak yang tertera dalam slide presentasi.

KAK KARTIKA
1. Apa standar kompetensi yang digunakan kelompok dalam pelaksanaan micro teaching?
Jawab:
Agar mereka mampu menggunakan bahasa Inggris secara lisan dengan baik dan dapat mengucapkan organ-organ tubuh bagian luar dengan bahasa inggris, terutama organ-organ di bagian kepala.

LIA 
1. Apa tidak berbeda dimana terdapat 3 orang anak dan mereka duduk di kelas yang berbeda-beda?
Jawab:
Dengan rentang usia mereka yang berbeda-beda, kami berusaha memberikan materi belajar yang memang sesuai dengan kemampuan mereka. Teori yang menjadi pegangan kami mungkin bisa menjadi guideline, namun dengan pengalaman yang sudah pernah dialami oleh beberapa anggota kelompok, kami memutuskan untuk memberikan materi berupa conversation singkat (perkenalan diri secara singkat) dan vocabulary yang cukup mudah. Tidak lupa kelompok mengingat usia mereka yang belum bisa berpikir secara abstrak, maka dalam proses belajar mengajar mentransformasikan hal abstrak ke hal yang konkrit. Dengan kata lain, materi yang kami berikan kepada ke-3 peserta didik kami sama dan bisa dipahami oleh mereka semua, tetapi kami memberikan materi tersebut dengan improvisasi-improvisasi dalam prosesnya sehingga tidak menimbulkan kebosanan bagi ke-3 peserta didik tersebut, terutama yang sudah duduk di kelas V SD. 

RIZQA
1. Mengapa dalam pelaksanaan micro teaching tidak menggunakan anak didik Weilun, Steven, dan Venti di tempat kursus bila dalam kenyataannya jumlah anak yang tersedia untuk pelaksanaan micro teaching kurang banyak? 
Jawab:
Sebenarnya memang bisa saja namun kami memiliki kendala yang cukup banyak diantaranya kesulitan meminta izin pada anak-anak di tempat les sedangkan saat itu mereka sedang menghadapi ujian semester, makanya tidak dapat menggunakan anak-anak didik Weilun dan Steven. Kendala berikutnya adalah lokasi les yang cukup jauh dari kampus ataupun dari rumah masing-masing anggota. Kendala-kendala inilah yang membuat kami untuk mempertimbangkan menggunakan anak didik Weilun, Steven, dan Venti dalam praktek micro teaching.

IBU DINA
1. Bagaimana dengan anggota yang tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan micro teaching?
Jawab:
Untuk anggota yang tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan micro teaching ada beberapa cara yang kami lakukan yaitu kami yang terlibat langsung dalam praktek micro teaching membagikan kepada mereka apa yang telah kami dapatkan selama praktek micro teaching. Tujuannya adalah supaya mereka bisa ikut merasakan hal tersebut. Kami juga memberikan tugas tambahan bagi anggota yang tidak hadir misalnya mengedit, membuat laporan, atau lainnya. Tujuan kami melakukan hal ini supaya semua anggota ikut berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan tugas ini dan tiap anggota mendapatkan bagian yang sama serta adil.
2. Dalam video terlihat ketiga orang guru mengajar sambil berdiri pada tiga orang anak didik yang duduk di sofa. Bagaimana perilaku anak didik dan pendidik bila diobservasi?
Jawab:
Sebenarnya yang terlihat dalam video adalah pertemuan ke dua kelompok dengan perserta didik. Pertemuan pertama kelompok dengan peserta didik adalah untuk membentuk rapport dan mencari tahu kesulitan mereka dalam mata pelajaran yang ada dalam kurikulum. Di pertemuan pertama posisi antara peserta didik dan pendidik saling duduk berhadap-hadapan. Satu orang peserta didik dibimbing oleh satu pendidik. Kami berpendapat bahwa memang di pertemuan kedua seperti yang terlihat dalam video bahwa antara pendidik dan peserta didik memang terlihat agak kaku, formal dan posisi pengajar terlalu jauh dengan peserta didik padahal micro teaching tersebut tidak dilakukan di institusi formal, melainkan rumah. Akan tetapi, dalam prosesnya kelompok cukup bisa mencairkan suasana kaku tersebut sehingga di tengah sampai akhir pelaksanaan micro teaching, peserta didik menjadi sangat aktif.

3. Apa sebenarnya pengertian micro teaching bagi kelompok sendiri?
Jawab:
Pengertian micro teaching sebenarnya masih dangkal bagi kelompok. Pengertian micro teaching bagi kelompok pada awalnya hanya sebatas guru mengajar peserta didik dalam posisi dimana guru berdiri dan peserta didik duduk diam. Akan tetapi, setelah mendengarkan penjelasan dari Bu Dina, kelompok semakin mengerti apa yang menjadi esensi dari micro teaching tersebut dan kelompok menyadari kekurangan kelompok dalam hal seni mengajar yang harusnya merupakan esensi dari tugas micro teaching kali ini.