HASIL DISKUSI KELOMPOK
Kondisi belajar menurut Gagne adalah keterampilan, apresiasi, penalaran manusia, dengan semua variasinya, harapan, aspirasi, sikap, nilai-nilai manusia, perkembangannya sebagian besar bergantung pada peristiwa yang disebut dengan belajar ( Gagnẻ,1985,h.1). Lima variasi yang dianggap Gagnẻ memenuhi kriteria, yaitu :
1. Informasi verbal, dimana dalam hal ini individu dapat menyatakan nama-nama sesuatu, fakta, atau membuat kalimat untuk tema utama atau ide dalam wacana.
2. Keterampilan intelektual, dimana individu mampu menyusun kalimat, menjumlahkan angka dua digit, memecahkan soal aljabar, dan mengidentifikasi warna.
3. Keterampilan motorik mencakup sekuensi atau tindakan fisik seperti menunjukkan kepak sayap kupu-kupu.
4. Sikap yang memengaruhi tindakan positif atau negatif terhadap orang lain.
5. Strategi kognitif mencakup kapabilitas yang mengontrol belajar, mengingat, dan berpikir.
Dalam teori Gagne juga terdapat konsep kondisi belajar internal dan eksternal. Kondisi belajar (Gagne) adalah suatu situasi belajar (learning situation) yang dapat menghasilkan perubahan perilaku (performance) pada seseorang setelah ia ditempakan pada situasi tersebut. Kondisi internal adalah kemampuan yang telah ada pada diri individu sebelum ia mempelajari sesuatu yang baru dengan kata lain berarti kondisi yang mempengaruhi belajar siswa yang ditimbulkan oleh mereka sendiri, seperti motivasi belajar, keadaan psikologis, fikiran dan sebagainya. Kedua, kondisi belajar eksternal, yaitu kondisi belajar yang ditimbulkan dari luar diri mereka, dalam hal ini adalah lingkungan belajar siswa. Kondisi eksternal adalah peristiwa khusus dan unik yang memungkinkan belajar (Gagne, 1985), khususnya peristiwa yang mengandung stimulus yang ada di luar diri pembelajar seperti penjadwalan dan pengurutan.
Ketiga pengalaman anggota kelompok dapat dihubungkan dengan konsep kondisi belajar Robert Gagne. Yang pertama, sesuai dengan konsep kondisi internal dan eksternal, dimana terdapat motivasi dan keinginan dari diri kami sendiri dalam belajar dan bertindak. Dalam kasus Rosa, ia mempunyai sikap positif terhadap menari, sehingga ia mau mempelajari gerakannya dan kondisi eksternal dimana ia memperhatikan guru tari nya dalam menarikan tarian Tanggai, begitu juga dengan Cut dengan kondisi eksternalnya, yaitu sepedanya yang rusak mambuat ia berani mengambil tindakan dan keputusan untuk mengadukan temannya kepada guru, lalu Fauji yang memiliki keinginan dari dalam dirinya untuk belajar memasak mie instan dan kondisi eksternal dimana ia juga memperhatikan orang sekitar yang memasak mie instan.
Pengalaman anggota kelompok juga dapat dibahas dengan konsep 5 kategori belajar. Bahwa setiap orang belajar atau mengalami pembelajaran dengan 1 atau lebih dari kategori belajar ini. Pengalaman menari yang dialami Rosa melibatkan 3 kategori, yaitu sikap positif terhadap menari sehingga ia berkeinginan untuk mempelajarinya, motorik yang bekerja ketika ia menggerakkan tangan, kepala, kaki, dan bagian tubuh lainnya untuk menari, dan kognitif yang ia gunakan dalam berpikir, mencerna, dan mengingat gerakan yang telah dipelajari. Pada pengalaman Cut Rafyqa Fadhilah terjadi variasi belajar Gagne yaitu keterampilan intelektual dan strategi kognitif Cut dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi Cut sehingga menjadikan pembelajaran untuk Cut kedepannya dalam menghadapi masalah serupa ataupun masalah lainnya dimana keterampilan intelektual dan strategi kognitif sangat berperan penting dalam memecahkan masalah (problem solving). Fauji juga melibatkan keterampilan intelektual dimana Fauji akan belajar bahwa dua bungkus bumbu mie instan akan terasa asin sekali ketika saya memasaknya dengan sedikit air atau tidak akan terasa jika saya memasak lima bungkus.
0 komentar:
Posting Komentar