Sinopsis Film “ Kinky Boots”
Charlie Price, setelah ditinggal ayahnya meninggal baru menyadari bahwa
pabriknya dalam keadaan sekarat. Kemudian muncul Lauren sang pemberi semangat, salah
satu karyawannya yang akan dipecat, hingga memicu Charlie untuk berpikir keras
menyelamatkan Prince&Son yang sudah lama berdiri sejak akhir abad 19. Akhirnya
Charlie bertemu dengan seorang waria yang bernama Lola alias Simon. Charlie
akhirnya mempunyai ide untuk membuat sepatu khusus untuk para waria dengan Lola
sebagai perancangnya. Charlie pun jatuh bangun dalam usaha membangkitkan
perusahaannya.
Film ini memberi inspirasi bagi semuaorang untuk tidak menyerah
darikeadaan yang sangat sulit, karena seperti pepatah, ada banyak jalan menuju
roma, tinggal bagaimana kita berusaha.
Pembahasan:
Film ini dapat dikaitkan dengan teori Gestalt dimana salah satu asumsi
dasar perspektif gestalt mengatakan bahwa organisme merespon keseluruhan
sensoris yang tersegregasi atau gestalten ketimbang pada stimuli spesifik atau
kejadian yang terpisah atau independen. Dalam kaitannya dengan kasus yang
terjadi pada Charli dalam film Kinky Boots, Charlie mengalami kejadian-kejadian
yang membuat dia down, mulai dari
ayahnya meninggal perusahaannya terancam bangkrut, dan pegawainya terpaksa di PHK.
Disini Charlie memandang kejadian-kejadian ini dalam satu kesatuan dimana ia
menjadi sedih dan putus asa. Selain itu asumsi keempat Gestalt mengatakan bahwa
organisasi atau susunan dari stimuli di lingkungan itu sendiri adalah suatu
proses, dan proses ini memengaruhi persepsi individu. Dimana dalam film ini salah satu pegawai yang
akan di PHK oleh Charlie, Lauren sang pemberi semangat mengatakan "ini
semua salahku, apa yang harus aku lakukan?” Kata-kata ini memicu Charlie untuk bangkit
kembali lalu mengubah persepsinya dan berpikir keras untuk menyelamatkan
perusahaan dan karyawannya.
Pendekatan lain yang kami gunakan
adalah Teori Thorndike, yaitu tiga hukum belajar. Pertama, hukum efek (law of
effects) menyatakan bahwa suatu keadaan yang dialami individu akan memengaruhi
individu bertindak. Dalam hal Lola sempat menolak desain yang dibuat oleh
Charlie, hal inilah yang membuat Charlie tidak pantang menyerah dan terus
mencoba. Yang kedua, hukum latihan (law of exercise) menyatakan bahwa
pengulangan dari pengalaman akan meningkatkan respon yang benar. Kegagalan, penolakan,
dan jatuh bangun Charlie dalam membangun kembali perusahaannya, membuat Charlie
menjadi orang yang lebih tegar dan mampu menganalisis kesalahan dimasa lampau
sehingga dapat membuat sepatu yang akhirnya diminati dan laku di pasaran.
Yang ketiga, hukum kesiapan (law of readiness), dimana pelaksanaan tindakan
dalam, merespons impuls yang kuat adalah memuaskan, sedangkan perintangan
tindakan atau memaksakannya dalam kondisi lain adalah menjengkelkan. Dalam film
ini, Charlie akan merespon kondisi dimana Lola menolak untuk bekerja dan
mendesain sepatunya dengan perasaan kesal dan menjengkelkan. Namun, Lola
akhirmya bersedia untuk mendesain dan bekerja di perusahaan Charlie, sehingga
kondisi ini direspon memuaskan dan senang.
Kesimpulannya, film ini dapat
dijelaskan dengan teori-teori belajar, dimana lingkungan dan penglaman dapat
membuat respons baru dan juga dapat menguatkan respons yang sudah ada.
Daftar Pustaka:
Gredler, Margareth E. 2011. Learning and Instruction: Teori dan
Aplikasi, Ed. 6, Cet. 1.
Jakarta: Prenada Group.
0 komentar:
Posting Komentar