Kamis, 12 Januari 2012

UJIAN AKHIR SEMESTER 2011/2012

7 komentar:

psipddk3sks mengatakan...

Coba jelaskan dengan singkat dan padat berkaitan dengan ciri-ciri kepribadian kreatif. Selanjutnya buat ulasan dan uraian berkaitan dengan pribadi-pribadi pada teman kelompok performa anda.

Ahmad Fauji Tarigan mengatakan...

Ciri-ciri kepribadian yang kreatif:
Biasanya anak kreatif Selalu ingin tahu,memiliki minat yang luas,dan menyukai kegemaran dan aktifitas yang kreati. Anak yang kreatif cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri,berani mengambil resiko(tetapi dengan perhitungan) daripada anak-anak pada umumnya artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti mereka tidak terlalu menghiraukan kritik atau ejekan dari orang lain. Tidak takut untuk membuat kesalahan dan mengemukakan pendapat walaupun mungkin tidak disetujui orang lain. Orang yang inovatif berani untuk berbeda,menonjol,membuat kejutan,atau menyimpang dari tradisi. Rasa percaya diri,keuletan,dan ketekunan membuat mereka tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuan mereka. Menurut Treffinger,pribadi yang kreatif lebih terorganisir dalam tindakan,memiliki keinginan yang besar untuk mencoba aktivitas yang baru dan mengasyikkan. Memiliki rasa humor yang tinggi,dapat melihat masalah dari berbagai sudut tinjau. Memiliki kemampuan untuk bermain dengan ide,konsep,atau kemungkinan-kemungkinan yang dikhayalkan. Kecendrungan lebih tertarik pada hal-hal yang rumit dan misterius. Misalnya kecendrungan untuk percaya pada paranormal.
Ada beberapa ciri kepribadian yang kreatif yang saya lihat pada diri teman saya,putra pratama, yang ia miliki yang menunjukkan sebagai pribadi yang kreatif. Seperti selalu ingin tahu. Rasa ingin tahu yang dimiliki putra sangat tinggi,dia akan mengupayakan bagaimana hal yang sedang ia perhatikan terpecahkan dengan cara-cara yang menyenangkan tentunya. Kemudian putra adalah orang yang berani mengambil resiko,tidak takut untuk membuat kesalahan dan mengemukakan pendapat walaupun mungkin tidak disetujiu orang lain,cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan pastinya memiliki rasa humor yang tinggi.
Pada diri kak mayang saya juga menemukan hal yang sama yang tidak jauh beda dari putra. Selalu ingin tahu dan memiliki minat yang luas. Tidak mudah putus asa,lebih terorganisir dalam tindakan dan memiliki kemampuan untuk bermain dengan ide,konsep,dan kemungkinan-kemungkinan yang dikhayalkan.

psipddk3sks mengatakan...

Coba jelaskan dengan singkat dan padat berkaitan dengan model belajar mengajar yang kreatif. Kemudian buat ulasan untuk kelompok performa anda, berkaitan dengan model manakah yang paling sesuai?

Ahmad Fauji Tarigan mengatakan...

MODEL BELAJAR MENGAJAR KREATIF
Banyak model belajar mengajar yang dapat digunakan dan bermanfaat bagi siswa pada umumnya dan khususnya bagi siswa berbakat di dalam kelas biasa atau di kelas khusus. Dalam setiap model memiliki kelebihan dan keunika tersendiri, diantaranya:
• Taksonomi Bloom untuk sasaran ranah kognitif
Taksonomi bloom digunakan untuk merencanakan dan mengevaluasi kegiatan belajar sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan kognitif mereka sepenuhnya. Taksonomi Bloom memungkinan peningkatan berfikir kraetif melalui proses sintesis yaitu dengan menggabungkan bagian-bagian menjadi keseluruhan yang baru.
• Model stuktur intelektual dari Guildford, melalui kategori berfikir divergen, aspek-aspek seperti kelancaran, kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi dalam berfikir dapat latih.
• Model Multiple Talent Taylor, terutama dapat digunakan dalam bidang kreatif-produktif agar dapat mengembangkan keterampilan berfikir kreatif.
• Model Treffinger untuk mendorong belajar kreatif,model ini mengajukan tiga tingkat mulai yang relatif sederhana(tingkat 1 yang memperkenlakan teknik-teknik kreatif dasar) sampai dengan yang majemuk(tingkat 3 dimana siswa bekerja dengan masalah yang nyata) untuk belajar kreatif.
• Model Enrichment Triad dari Renzulli, menggunakan 3 jenis pengayaan,yaitu :general exploratory activities,group training activities,dan small group investigation of real-world problems. Model ini memberi kesempatan pengalaman pengayaan dan khususnya tingkat 3 (menyelidiki masalah nyata) merupakan tantangan bagi siswa berbakat;namun ketiga tipe ini dapat memupuk kreatifitas
• Model Williams pada perilaku Kognitif dan Afektif didalam Kelas mengingatkan kita bahwa perilaku kreatif tidak hanya menuntut kemampuan berfikir kreatif,tetapi juga ciri-ciri afektif dari kreatifitas. Kedudukannya perlu ditumbuhkan didalam kelas.
• Taksonomi sasaran belajar afektif dari krathwohl, memiliki lima tingkat: menerima, kesediaan untuk berespons, menghargai, menyusun sistem nilai, perwatakan oleh komplek nilai. Model ini menekankan pentingnya mengembangkan sistem nilai pada semua siswa dan khususnya siswa berbakat yang mendasari perilaku mereka secara konsisten. Hal ini penting untuk membantu mereka mewujudkan kreatifitas yang konstruktif dan tidak yang destruktif.
• Model Pendidikan Integratif (Clark) mengajukan konsep yang terpadu tentang kreativitas yang memerlukan perpaduan antara fungsi berfikir,perasaan, pengindraan, dan firasat (intuisi).
Menurut saya model yang paling sesuai untuk kelompok performa kami adalah model pendidikan integratif dari Clark. Model ini melihat siswa sebagai individu yang berfungsi sepenuhnya dan mempunyai sistem interaksi yang mempengaruhi kinerja. Menurut model ini,produk belajar bukan hanya karangan,laporan atau proyek,tetapi juga pengolahan diri,harga diri,belajar mandiri,dan proses mental yang lebih tinggi. Model ini memadukan lingkungan ke dalam keseluruhan rancangan pendidikan dan mengakui dampaknyan terhadap proses belajar. Hal ini menumbuhkan suasana yang mendorong keberhasilan dan rasa harga diri melalui pendekatan yang berpusat pada siswa terhadap belajar. Banyak manfaat yang didapat dari metode ini,pertama kami diberi kesempatan untuk mengembangkan lebih dari kemampuan kognitif kami ,kedua kami diberi kesempatan waktu yang panjang dalam menentukan ide sehingga dapat mengurangi ketegangan stres karena dikejar deadline,ketiga kelompok kami diberikan kebebasan dalam menentukan ide apa yang akan kami tampilkan. Hal ini mengajarkan kami untuk mengelola diri dan bertanggung jawab bagi belajar kami,dan yang terakhir model ini memenuhi kebutuhan akan kegiatan yang menantang,kami harus menyusun dan mengkonsep ide kami karena ide ini akan ditampilkan di depankelas dan akan diberi penilaian sehingga menantang untuk melakukan yang terbaik.

psipddk3sks mengatakan...

3. Sekarang, anggaplah anda adalah pendidik (silahkan pilih tingkat TK, SD, SMP, SMA atau Perguruan Tinggi). Jika siswa/mahasiswa anda berjumlah 20 orang, apa yang akan anda lakukan? (minimal menggunakan 2 landasan teori).

Ahmad Fauji Tarigan mengatakan...

Jika saya menjadi seorang pendidik perguruan tinggi yang memiliki mahasiswa sebanyak 20 orang yang pertama kali saya lakukan adalah memberikan tes kreativitas baik itu TKF maupun TKV. Menurut Dacey(1989) ada berbagai alasan dikemukakan untuk mengukur potensi kreatif,yaitu:
1. Pengayaan
Tujuan utama dari tes kreativitas adalah untuk mengidentifikasi potensi kreatif anak berbakat.
2. Perbaikan(remediasi)
Alasan kedua untuk melakukan pengukuran ialah untuk menemukenali mereka yang kemampuan kreatifnya sangat rendah.
3. Bimbingan kejuruan
Membantu siswa memilih jurusan pendidikan dan karier masih pad tahap awal.
4. Evaluasi Pendidikan
Diperlukannya evaluasi untuk memutuskan apakah sekolah akan menggunakan program pengembangan kreativitas.
5. Pola Pengembangan Kreativitas
Ada dua alasan:pertama,ingin mengetahui bagaimana pertumbuhan dan penurunan kreativitas pada macam-macam tipe orang;dan kedua ,untuk mengetahui apakah ada masa puncak di mana kreativitas sebaiknya dilatih.
Dari hasil TKF dan TKV seorang pendidik akan mengetahui potensi yang ada pada mahasiswanya,nah ketika pendidik sudah mengetahui kondisi mahasiswanya pendidik tinggal mengatur strategi yang akan diterapkan untuk kelasnya. Berikutnya inilah yang dikenal dengan pendidikan yang berdiferensiasi yaitu yang menberi pengalaman pendidikan yang disesuaikan dengan minat dan kemampuan intelektul siswa(Ward,1980). Karena satu hal yang tidak boleh dilupakan ialah keberbakatan tidak akan muncul apabila kegiatan belajar terlalu mudah dan tidak mengandung tantangan,seperti yang diungkapkan Treffingger bahwa salah satu ciri anak yang kreatif adalah menyukai atau lebih tertarik pada hal yang rumit dan misterius, bagi anak yang berbakat sehingga kemampuan mereka yang unggul tidak akan tampil(Stanley,dikutip Utami Munandar,1992).
Setelah kurikilum selesai dirancang maka saya akan menjalankan kurikulum tersebut dan tidak terlepas dari tugas utama seorang pendidik yaitu mendidik dan mengayomi peserta didik supaya apa yang ada pada diri mereka lebih berkembang sehingga bisa bermanfaat untuk kehidupan mereka. Seiring berjalannya proses pendidikan saya akan membagi kelas menjadi 5 kelompok hal ini untuk membentuk kelompok yang efektif dan mengurangi sosial loafing di dalam kelompok. Masing-masing kelompok akan saya tugas untuk memikirkan dan membuat terobosan mengenai sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin dan menghasilkan. Kembali ke ciri-ciri anak kreatif adalah anak yang cendrung lebih tertarik pada hal yang rumit dan misterius. Seperti defenisi dari Barron(1969) yang menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/memciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele(1962) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial.
Selama proses tantangan yang saya berikan tidak terlepas dari pantauan pendidik artinya tidak membiarkan siswa berjalan sendiri. Selama kegiatan ada strategi yang dapat meningkatkan kreativitas,seperti:
• Penilaian
Penilaian pendidik terhadap pekerjaan siswa menurut Amabile(1989) mungkin merupakan pembunuh kreativitas paling besar. Yang dilakukan pendidik adalah,pertama,memberikan umpan balik yang berarti,kedua,melibatkan siswa dalam menilai pekerjaan mereka sendiri dan belajar dari masalah mereka sendiri,ketiga,menekankan terhadap ”Apayang telah kau pelajari?” bukan pada “ Bagaimana kau melakukannya?”. Dalam kelas yang saya kelola saya akan berusaha untuk tidak memberikan nilai dalam bentuk angka karena itu akan membunuh kreativitas mereka secara perlahan-lahan.
• Hadiah
Hadiah yang terbaik untuk pekerjaan yang baik adalah yang tidak berupa materi,seperti:senyuman,kata penghargaan,kesempatan untuk menampilkan dan mempresentasikan pekerjaan sendiri.
• Pilihan
Memberi kesempatan memilih kepada anak karena kreativitas tidak akan berkembang jika anak hanya dapat melakukan sesuatu dengan satu cara. Siswa tidak diberi batasan-batasan,biarkan mereka melakukan apa yang mereka senangi

psipddk3sks mengatakan...

Nilai 85

Posting Komentar