Nama observer : Ahmad Fauji Tarigan
NIM : 101301060
Kelas yang diobservasi : 10 TKJ II
reguler
Mata pelajaran : Pend.Kewarganegaraan
Nama Guru : Sri Astuti
Waktu durasi : 11.40 WIB – 12.25 WIB (45 menit)
Jumlah siswa : 27 Orang ( 26 hadir & 1 Tidak hadir)
Media yang digunakan
·
Guru : leptop (tidak digunakan) dan
buku cetak
·
Siswa : buku cetak dan buku UUD
Alat observasi : kamera DSLR, pulpen, dan buku catatan
Situasi fisik kelas :
Ruangan
kelas berukuran 6 x 4 m dengan dinding sisi depan dan samping kanan terbuat
dari batu, sisi kiri dinding terbuat dari triplek dan sisi belakang berbahan
kaca. Di dalam ruangan terdapat 2 buah meja guru dan 1 kursi yang terletak di
depan kelas,di sisi depan ruangan terdapat sebuah white board, 1 buah Tv LCD, 2
buah AC,I buah Kipas penyejuk ruangan, dan 1 buah kipas penghisap udara, 3 buah
lampu TL, 1 buah lemari buffet di sebelah kiri belakang ruangan dan 28 buah
kursi chetos yang disusun berbentuk leter U.
Ketika
saya mengunjungi kelas ini, menurut saya suasana kelas sangat tidak nyaman
untuk belajar. Selain ruangan yang panas dan gelap, susunan kursi yang
berbentuk U membuat konsentrasi siswa buyar. Hal ini dikarenakan salah satu
sisi ruangan berbahan kaca sehingga siswa selalu menoleh ke luar ruangan ketika
ada yang melewati ruangan.
Metode
belajar yang digunakan adalah berbasis pada guru. Setelah siswa selesai
menghafal,guru mengulang pelajaran yang telah dibahas di minggu lalu. Guru memberikan semua informasi tanpa memberi
kesempatan waktu kepada siswa untuk menemukan jawabannya. Hal ini tidak efektif
di kelas yang saya kunjungi, karena hanya beberapa siswa saja yang fokus
sedangkan yang lainnya sibuk dengan urusan masing – masing seperti mengobrol,
bermain handphone, bahkan sampai ada yang tertidur. Selain itu pengawasan guru
terhadap murid juga sangat kurang sehingga siswa bebas melakukan yang
sesukanya.
Teori
1. Persiapan
observasi
Dalam
observasi ini saya mengacu pada teori keunikan hakikat belajar manusia yang
dikemukakan Gagne bahwa pada dasarnya semua kegiatan beragam yang dilakukan
manusia merupakan hasil dari belajar. Elemen penting dalam analisis belajar
menurut Gagne yaitu
·
Kaitan belajar dengan
perkembangan
Dalam
model kesiapan pertumbuhan, pertumbuhan tubuh terkait erat dengan pertumbuhan
mental. Ketergantungan belajar pada peristiwa lingkungan menyebabkan tanggung
jawab utama ada pada pundak manusia. Dalam hal ini, saya menggap diri saya
telah matang secara perkembangan sehingga sangat memungkinkan pelaksanaan
observasi ini.
·
Kompleksitas belajar
pada manusia
Dua
karakteristik belajar menunjukkan arti pentingnya bagi perkembangan. Pertama,
hasil belajar manusia digeneralisasikan untuk berbagai macam situasi. Kedua,
keterampilan yang kompleks didasarkan pada belajar sebelumnya. Dari hasil
observasi ini diharapkan adanya pertambahan pengalaman yang bisa diterapkan
dikesempatan lain dan belajar untuk perubahan yang lebih baik ke depannya.
·
Masalah dalam pandangan
sebelumnya
Pertama,
ide – ide yang dikemukakan oleh teoritisi awal terkait denga situasi spesifik.
Kedua, teori – teori awal berasal dari studi belajar di laboratorium, mereka
tidak dapt menjelaskan kapasitas manusia untuk mempelajari keterampilan dan kemampuan
yang kompleks. Dari observasi ini diharapkan mampu menjelaskan asosiasi antara
sebab – akibat dari suatu perilaku,karena belajar itu bukan proses tunggal.
2. Teori
yang di gunakan di lapangan
Ada
9 tahapan belajar menurut Gagne,yang disajikan dalam table berikut ini :
Deskripsi
|
Tahapan
|
Fungsi
|
Persiapan belajar
|
1. Memerhatikan
2. Harapan
3.Pengambilan kembali (informasi yang
relevan dan/atau keterampilan) untuk dibawa ke ingatan kerja
|
Memberi peringatan bagi pemelajar terhada adanya
stimulus
Mengorientasikan pemelajar pada tujuan belajar
Memberi ingatan tentang kapabilitas yang
diperlukan
|
Akuisisi dan kinerja
|
4.
Persepsi selektif terhadap ciri
stimulus
5. Pengkodean semantik
6. Pengamblan kembali dan respon
7. Penguatan
|
Memungkinkan penyimpanan stimulus penting secara
temporer diingatan kerja
Transfer ciri stimulus dan informasi terkait ke
dalam ingatan jangka panjang
Mengembalikan informasi yang tersimpan ke
penggerak respon individual dan mengaktifkan respon
Mengkonfirmasi harapan pemelajar tentang tujuan
belajar
|
Transfer belajar
|
8. Pengambilan petunjuk
9. Kemampuan generalisasi
|
Memberikan petunjuk tambahan untuk pengingatan
kapabilitas di waktu mendatang
Memperkaya transfer belajar ke situasi baru
|
Ketika
mengunjungi kelas,kelas sedang belajar Pend.kewarganegaraan yang telah berjalan
selama 45 menit sehingga saya tidak melihat proses awal dalam memulai belajar. Siswa
diberi tugas untuk menghafal pancasila, pembukaan UUD 1945, dan proklamasi.
Setelah diberikan waktu,siswa ‘menyetor’ hafalannya satu per satu di hadapan
guru.
Proses
belajar yang terjadi disini adalah pertama dalam hal persiapan belajar, saya
menduga guru memberikan stimulus di awal ketika kelas dimulai bahwa siswa harus
menghafal. Setelah siswa mendapatkan stimulus untuk menghafal siswa membangun
harapan bahwa hasilnya akan baik karena nilai menghafal itu akan dimasukkan ke
dalam nilai semester. Hal ini sangat terlihat sekali pada diri siswa. Mereka
menggunakan waktu yang ada untuk menghafal tanpa mensia – siakan waktu yang
ada. Setelah itu siswa akan mengingat –
ingat kembali mengenai cara apa yang efektif digunakan untuk menghafal.
Setelah
bersiap, siswa memasuki tahapan kinerja. Siswa mulai perlahan menghafal tugas
yang diberikan dengan cara memberikan kode – kode tersendiri yang akan
memudahkan siswa memanggil kembali informasi yang telah masuk. Setelah siswa melakukan coding terhadap
hafalannya maka saatnya siswa ‘menyetor’ hafalannya di depan guru.
Setelah
semua siswa selesai menyetor hafalannya, untuk mengisi sisa waktu guru
mengulang – ulangi pelajaran yang telah dibahas di minggu lalu. Hal ini
sekaligus untuk mempersiapkan siswa menghadapi ujian semester yang akan berlangsung di minggu depan. Hal ini
termasuk tahapan transfer belajar belajar. Guru bertnya kepada siswa kemudian
siswa menjawab pertanyaan tersebut.
salah satu bentuk pertanyaan yang dia jukan guru tersebut adalah coba
jelaskan kejadian – kejadian apa saja yang melanggar hak asasi manusia? siswa
berlomba – lomba dalam mencari dan menjawab pertanyaan ini, hal ini karena
siswa sudah mempunyai informasi itu sebelumnya sehingga mereka hanya tinggal
mengingat informasi tersebut.
Saran
untuk kegiatan belajar
1. Guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan jawaban sehingga siswa merasa dilibatkan
dalam belajar
2. Susunan
bangku sebaiknya disusun menghadap ke depan kelas, sehingga siswa tidak
terganggu dengan orang – orang yang lewat di koridor ruangan
3. Ruangan
kelas sebaiknya tertutup semua
4. Sebaiknya
menggunakan semua fasilitas yang di sediakan sekolah, seperti menghidupkan AC,
menggunakan LCD TV, dan memberikan peneranan yang baik.
Testimoni
Secara
seluruhan saya kurang menikmati kunjungan ini, tetapi saya banyak belajar yang
bisa diterapkan di sisi lain kehidupan. Setelah selesai mengobservasi kelas,
saya menyempatkan diri untuk berkeliling sekolah. Ternyata benar kata teman –
teman, sekolah ini sangat bagus sekali dalam menggunakan tehnologi dalam
belajarnya.
0 komentar:
Posting Komentar