Minggu, 09 Desember 2012

Laporan Kunjungan Observasi SMK Tritech Informatika




Nama observer            : Ahmad Fauji Tarigan
NIM                            : 101301060
Kelas yang diobservasi : 10 TKJ II reguler
Mata pelajaran             : Pend.Kewarganegaraan
Nama Guru                  : Sri Astuti
Waktu durasi               : 11.40 WIB – 12.25 WIB (45 menit)
Jumlah siswa                : 27 Orang ( 26 hadir & 1 Tidak hadir)
Media yang digunakan
·         Guru                           : leptop (tidak digunakan) dan buku cetak
·         Siswa                         : buku cetak dan buku UUD
Alat observasi             : kamera DSLR, pulpen, dan buku catatan
Situasi fisik kelas :
Ruangan kelas berukuran 6 x 4 m dengan dinding sisi depan dan samping kanan terbuat dari batu, sisi kiri dinding terbuat dari triplek dan sisi belakang berbahan kaca. Di dalam ruangan terdapat 2 buah meja guru dan 1 kursi yang terletak di depan kelas,di sisi depan ruangan terdapat sebuah white board, 1 buah Tv LCD, 2 buah AC,I buah Kipas penyejuk ruangan, dan 1 buah kipas penghisap udara, 3 buah lampu TL, 1 buah lemari buffet di sebelah kiri belakang ruangan dan 28 buah kursi chetos yang disusun berbentuk leter U.  
Ketika saya mengunjungi kelas ini, menurut saya suasana kelas sangat tidak nyaman untuk belajar. Selain ruangan yang panas dan gelap, susunan kursi yang berbentuk U membuat konsentrasi siswa buyar. Hal ini dikarenakan salah satu sisi ruangan berbahan kaca sehingga siswa selalu menoleh ke luar ruangan ketika ada yang melewati ruangan.
Metode belajar yang digunakan adalah berbasis pada guru. Setelah siswa selesai menghafal,guru mengulang pelajaran yang telah dibahas di minggu lalu.  Guru memberikan semua informasi tanpa memberi kesempatan waktu kepada siswa untuk menemukan jawabannya. Hal ini tidak efektif di kelas yang saya kunjungi, karena hanya beberapa siswa saja yang fokus sedangkan yang lainnya sibuk dengan urusan masing – masing seperti mengobrol, bermain handphone, bahkan sampai ada yang tertidur. Selain itu pengawasan guru terhadap murid juga sangat kurang sehingga siswa bebas melakukan yang sesukanya.

Teori
1.      Persiapan observasi
Dalam observasi ini saya mengacu pada teori keunikan hakikat belajar manusia yang dikemukakan Gagne bahwa pada dasarnya semua kegiatan beragam yang dilakukan manusia merupakan hasil dari belajar. Elemen penting dalam analisis belajar menurut Gagne yaitu
·         Kaitan belajar dengan perkembangan
Dalam model kesiapan pertumbuhan, pertumbuhan tubuh terkait erat dengan pertumbuhan mental. Ketergantungan belajar pada peristiwa lingkungan menyebabkan tanggung jawab utama ada pada pundak manusia. Dalam hal ini, saya menggap diri saya telah matang secara perkembangan sehingga sangat memungkinkan pelaksanaan observasi ini.
·         Kompleksitas belajar pada manusia
Dua karakteristik belajar menunjukkan arti pentingnya bagi perkembangan. Pertama, hasil belajar manusia digeneralisasikan untuk berbagai macam situasi. Kedua, keterampilan yang kompleks didasarkan pada belajar sebelumnya. Dari hasil observasi ini diharapkan adanya pertambahan pengalaman yang bisa diterapkan dikesempatan lain dan belajar untuk perubahan yang lebih baik ke depannya.
·         Masalah dalam pandangan sebelumnya
Pertama, ide – ide yang dikemukakan oleh teoritisi awal terkait denga situasi spesifik. Kedua, teori – teori awal berasal dari studi belajar di laboratorium, mereka tidak dapt menjelaskan kapasitas manusia untuk mempelajari keterampilan dan kemampuan yang kompleks. Dari observasi ini diharapkan mampu menjelaskan asosiasi antara sebab – akibat dari suatu perilaku,karena belajar itu bukan proses tunggal.
2.      Teori yang di gunakan di lapangan
Ada 9 tahapan belajar menurut Gagne,yang disajikan dalam table berikut ini :
Deskripsi
Tahapan
Fungsi
Persiapan belajar
     1. Memerhatikan


     2.  Harapan

   3.Pengambilan kembali (informasi yang relevan dan/atau keterampilan) untuk dibawa ke ingatan kerja
Memberi peringatan bagi pemelajar terhada adanya stimulus
Mengorientasikan pemelajar pada tujuan belajar
Memberi ingatan tentang kapabilitas yang diperlukan

Akuisisi dan kinerja
     4.      Persepsi selektif terhadap ciri stimulus


     5.   Pengkodean semantik



     6.  Pengamblan kembali dan respon



     7.  Penguatan
Memungkinkan penyimpanan stimulus penting secara temporer diingatan kerja
Transfer ciri stimulus dan informasi terkait ke dalam ingatan jangka panjang

Mengembalikan informasi yang tersimpan ke penggerak respon individual dan mengaktifkan respon
Mengkonfirmasi harapan pemelajar tentang tujuan belajar
Transfer belajar
      8.  Pengambilan petunjuk


      9.  Kemampuan generalisasi
Memberikan petunjuk tambahan untuk pengingatan kapabilitas di waktu mendatang
Memperkaya transfer belajar ke situasi baru

Ketika mengunjungi kelas,kelas sedang belajar Pend.kewarganegaraan yang telah berjalan selama 45 menit sehingga saya tidak melihat proses awal dalam memulai belajar. Siswa diberi tugas untuk menghafal pancasila, pembukaan UUD 1945, dan proklamasi. Setelah diberikan waktu,siswa ‘menyetor’ hafalannya satu per satu di hadapan guru.
Proses belajar yang terjadi disini adalah pertama dalam hal persiapan belajar, saya menduga guru memberikan stimulus di awal ketika kelas dimulai bahwa siswa harus menghafal. Setelah siswa mendapatkan stimulus untuk menghafal siswa membangun harapan bahwa hasilnya akan baik karena nilai menghafal itu akan dimasukkan ke dalam nilai semester. Hal ini sangat terlihat sekali pada diri siswa. Mereka menggunakan waktu yang ada untuk menghafal tanpa mensia – siakan waktu yang ada.  Setelah itu siswa akan mengingat – ingat kembali mengenai cara apa yang efektif digunakan untuk menghafal.
Setelah bersiap, siswa memasuki tahapan kinerja. Siswa mulai perlahan menghafal tugas yang diberikan dengan cara memberikan kode – kode tersendiri yang akan memudahkan siswa memanggil kembali informasi yang telah masuk.  Setelah siswa melakukan coding terhadap hafalannya maka saatnya siswa ‘menyetor’ hafalannya di depan guru.
Setelah semua siswa selesai menyetor hafalannya, untuk mengisi sisa waktu guru mengulang – ulangi pelajaran yang telah dibahas di minggu lalu. Hal ini sekaligus untuk mempersiapkan siswa menghadapi ujian semester  yang akan berlangsung di minggu depan. Hal ini termasuk tahapan transfer belajar belajar. Guru bertnya kepada siswa kemudian siswa menjawab pertanyaan tersebut.  salah satu bentuk pertanyaan yang dia jukan guru tersebut adalah coba jelaskan kejadian – kejadian apa saja yang melanggar hak asasi manusia? siswa berlomba – lomba dalam mencari dan menjawab pertanyaan ini, hal ini karena siswa sudah mempunyai informasi itu sebelumnya sehingga mereka hanya tinggal mengingat informasi tersebut.
Saran untuk kegiatan belajar
1.      Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan jawaban sehingga siswa merasa dilibatkan dalam belajar
2.      Susunan bangku sebaiknya disusun menghadap ke depan kelas, sehingga siswa tidak terganggu dengan orang – orang yang lewat di koridor ruangan
3.      Ruangan kelas sebaiknya tertutup semua
4.      Sebaiknya menggunakan semua fasilitas yang di sediakan sekolah, seperti menghidupkan AC, menggunakan LCD TV, dan memberikan peneranan yang baik.
Testimoni
Secara seluruhan saya kurang menikmati kunjungan ini, tetapi saya banyak belajar yang bisa diterapkan di sisi lain kehidupan. Setelah selesai mengobservasi kelas, saya menyempatkan diri untuk berkeliling sekolah. Ternyata benar kata teman – teman, sekolah ini sangat bagus sekali dalam menggunakan tehnologi dalam belajarnya. 

0 komentar:

Posting Komentar